Falsafah Hindu
Oleh: Nakoela Soenarta
Dalam percakapan sehari-hari, maka orang selalu berkata: Hati-hati terhadap yang masuk kedalam mulut Anda. Tetapi orang Hindhu justru menyatakan: Hati-hati terhadap apa yang keluar dari mulut Anda. Kalimat ini menjadi pemikiran saya, sehingga saya dalami dan filsafat Hindhu tersebut saya pelajari. Ternyata apa yang saya baca dalam bahasa Inggris tidak jauh dari apa yang saya tulis dalam doa saya:
Watch your thoughts, they will be your words
Watch your words, they will be your actions
Watch your actions, they will be your habits
Watch your habits, they will be your character
Watch your character, they will be your fate.
Jadi yang dimaksud hati-hati terhadap yang akan keluar dari mulut adalah kata-kata yang perlu dikendalikan. Memang kata-kata yang “tajam” dan menyakitan bisa membuat rusak komunikasi. Padahal menurut saya orang itu adalah salah satu unsur sosial yang tidak mungin hidup sendiri, tetapi harus berhubungan dengan orang lain. Pepatah Jawa yang menyatakan”tega larane, ora tega matine” adalah suatu kenyataan, bahwa bahwa kalau ditinggal mati akan merasa kehilangan sesuatu, baik itu lawan atau kawan. Bahkan pepatah tersebut bisa saya tambahkan : “dudu sanak dudu kadang yen mati melu kelangan”. Ini artinya kita hidup sebagai makhluk sosial. Salah sekali menurut saya kalau ada orang yang sesumbar, bahwa ia tidak tergantung dari orang lain. Ketahuilah orang mati tidak mencari kuburnya sendiri. Satu-satu-nya doa yang mujarab adalah: Tunjukkan saya kejalan yang Kau ridloi.
Recent Comments